To live is to love, to serve, to forgive. Love the One, love and serve humanity. To learn to love oneself and to love is to learn to forgive.
Sunday, October 7, 2012
IKHLAS : Kamu dan Allah SWT
Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda:
“Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!”
Jawabku, “Ya, Sayidil Mursalin.”
Sabda Rasulullah SAW, “Sekarang aku akan menceritakan sesuatu kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak.”
“Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya.”
“Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah) akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,
“Saya penjaga tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang mengumpat”.
“Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata,
“Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain.”
“Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya kerana dia seorang yang sombong.”
Rasulullah SAW meneruskan sabdanya, “Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,
“Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku menahan amalan si ujub.”
Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain. Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,
“Itu adalah amalan tukang hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad.”
Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,”Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu jangan melintasi langit ini.”
Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah, jihad, warak dan lain-lain.
Tetapi penjaga pintu langit berkata, “Saya ini penjaga sum’ah (ingin kemasyhuran). Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh
dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya’. Allah tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya’.”
Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni solat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah SWT.
Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.
Tetapi firman Tuhan,
“Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui.”
“Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi.”
“Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?”
“Laknat-Ku tetap padanya.”
Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata:
“Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka.”
Dan semua yang di langit turut berkata,”Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat.”
Bersabda Rasulullah SAW kepada Mu’az bin Jabal :
“ Mu’az, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka “
Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis terisak-isak dan berkata,
“Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan
ini?”
Sabda Rasulullah SAW, “Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan.”
Muaz bertanya kembali,”Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?”
Bersabda Rasulullah, “Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain.”
“Jangan riya’ dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam.”
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,”Di neraka itu ada anjing-anjing yang mengoyak badan manusia.”
Muaz berkata, “Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?”
Jawab Rasulullah SAW, “Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi
orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka.”
Sumber :
http://kisahteladan.info/sahabat/muaz-bin-jabal-dengan-kisah-amalan-yang-naik-ke- langit.html
http://arsip.kotasantri.com
Berbagai media.
Peringatan buat diri,
نور نبيهة هاشم,
21 Zulkaedah 1433Hijriyah.
siapa MU’AZ BIN JABAL?
MU’AZ BIN JABAL : Kisah Amalan Yang Naik Ke Langit
jadi siapa MU’AZ BIN JABAL yang disebut?
Muaz bin Jabal dilahirkan di Madinah. Ia mempunyai keistimewaan sebagai seorang yang sangat pintar dan berdedikasi tinggi. Dari segi fisik, ia gagah dan perkasa. Allah juga mengaruniakan kepadanya kepandaian berbahasa serta tutur kata yang indah. Muaz bin Jabal memeluk Islam sejak ia masih kecil melalui Mus’ab bin Umair, yang diutus oleh Rasulullah SAW ke Madinah untuk mengajar penduduk di sana.
Dalam riwayat keislaman, Muaz termasuk di dalam rombongan yang berjumlah sekitar 72 orang Madinah yang datang bersumpah setia (bai’ah) kepada Rasulullah. Setelah mengucapkan sumpah setia, tak lama Muaz kembali ke Madinah sebagai seorang pendakwah Islam di dalam masyarakat Madinah. Ia berhasil mengislamkan beberapa orang sahabat yang terkemuka seperti misalnya Amru bin Al-Jamuh.
Pada waktu Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, Muaz senantiasa berada bersama dengan Rasulullah sehingga ia dapat memahami Al-Qur’an dan syariat-syariat Islam dengan baik. Hal tersebut membuatnya di kemudian hari muncul sebagai seorang yang paling ahli tentang Al-Qur’an dari kalangan para sahabat. Ia adalah orang yang paling baik membaca Al-Qur’an serta paling memahami syariat-syariat Allah. Oleh sebab itulah Rasulullah memujinya dengan bersabda, “Yang kumaksud umatku yang paling alim tentang halal dan haram ialah Muaz bin Jabal.” (HR. Tarmizi dan Ibnu Majah).
Selain itu, Muaz merupakan salah satu dari enam orang yang mengumpulkan Al-Qur’an pada zaman Rasulullah.
‘Dipamiti’ Rasulullah SAW
Setelah Allah SWT membuka kota Makkah kepada Rasulullah, penduduk Makkah memerlukan tenaga-tenaga pengajar yang tetap tinggal bersama mereka untuk mengajarkan syariat agama Islam. Rasulullah lantas menyanggupi permintaan tersebut dan meminta supaya Muaz tinggal bersama dengan penduduk Makkah untuk mengajar Al-Qur’an dan memberikan pemahaman kepada mereka mengenai agama Allah SWT. Sifat terpuji beliau juga jelas terlihat manakala rombongan raja-raja Yaman datang menjumpai Rasulullah SAW guna meng-isytihar-kan keislaman mereka dan meminta kepada Rasulullah supaya mengantarkan tenaga pengajar kepada mereka. Begitupun maka Rasulullah memilih Muaz untuk memegang tugas itu bersama-sama dengan beberapa orang para sahabat.
Muaz dipilih menjadi ketua rombongan para sahabat tersebut. Beberapa saat sebelum rombongan pergi, Rasulullah SAW keluar untuk mengucapkan selamat jalan kepada mereka. Lantas beliau mewasiatkan kepada Muaz dengan bersabda : “Wahai Muaz! Kemungkinan kamu tidak akan dapat bertemu lagi dengan aku selepas tahun ini malah mungkin juga selepas ini kamu akan melalui masjid dan kuburku…” Kemudian Muaz menangis karena terlalu sedih untuk berpisah dengan Rasulullah SAW. Selepas peristiwa tersebut ternyata Rasulullah wafat dan Muaz tidak lagi dapat melihatnya.
Tetap Menjaga Ghirah
Muaz sangat terpukul atas berpulangnya Rasulluah. Ia bahkan menangis tersedu-sedu selama beberapa saat. Namun ia segera menyadari tanggung jawab dakwah di pundaknya. Ia senantiasa menjaga ghirah (semangat) keislamannya agar tidak surut. Setelah Umar bin Khattab dilantik menjadi khalifah, ia mengutus Muaz untuk mendamaikan pertikaian yang terjadi di kalangan Bani Kilab. Ia pun sukses menjalankan misi itu.
Menjadi Guru di Palestina
Pada zaman pemerintahan Khalifah Umar pula, gubernur Syam (sekarang Mesir) mengirimkan Yazid bin Abi Sofian untuk meminta guru bagi penduduknya. Lalu Umar memanggil Muaz bin Jabal, Ubaidah bin As-Somit, Abu Ayub Al-Ansary, Ubai bin Kaab dan Abu Darda’ dalam satu majelis. Khalifah Umar berkata kepada mereka : “Sesungguhnya saudara kamu di negeri Syam telah meminta bantuan daripada aku supaya mengantar siapa saja yang dapat mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka dan memberikan pemahaman kepada mereka tentang agama Islam. Oleh karena itu bantulah aku untuk mendapat tiga orang dari kalangan kamu semoga Allah merahmati kamu. Sekiranya kamu ingin membuat pengundian, kamu boleh membuat undian, jika tidak aku akan melantik tiga orang dari kalangan kamu.”
Lalu mereka menjawab : “Kami tidak akan membuat pengundian dengan memandang bahwa Abu Ayub telah terlalu tua, sedang Ubai pun senantiasa mengalami kesakitan, dan yang tinggal hanya kami bertiga saja.” Kemudian Umar berkata kepada mereka : “Kalian mulailah bertugas di Hims, sekiranya kamu suka dengan keadaan penduduknya, bolehlah salah seorang diantara kamu tinggal di sana. Kemudian salah seorang daripada kamu hendaknya pergi ke Damsyik, dan seorang lagi pergi ke Palestina.”
Lalu mereka bertiga keluar ke Hims dan mereka meninggalkan Ubaidah bin As-Somit di sana, Abu Darda’ pergi ke Damsyik. Muaz bin Jabal terus berlalu pergi ke negara Palestina. Muaz bin Jabal berada di Palestina pada saat negeri tersebut tengah terserang wabah penyakit menular. Tak ayal, ia pun turut pula terkena wabah tersebut. Ketika hampir meninggal, ia berkata : “Selamat datang wahai kematian! Selamat datang kepada tamu yang tak kunjung tiba dan selamat datang kepada kekasih yang datang setelah sekian lama dirindukan “
Kemudian Muaz melihat ke langit dan berkata : “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku tidak menyukai dunia apalagi untuk berada kekal di dalamnya selama-lamanya menanam pokok-pokok tanaman dan mengairi sungai, tetapi segala-galanya itu hanyalah sekedar untuk menghilangkan kehausan di kawasan-kawasan yang kekeringan serta mengarungi saat-saat kesusahan dan mendekati ulama-ulama dengan menunggang ke majelis-majelis dzikir. Oleh yang demikian terimalah diriku ini wahai Tuhanku dengan kebaikan sebagaimana Kamu menerima diri seseorang yang beriman.” Kemudian Muaz meninggal dunia. [republika.co.id]
Diriwayatkan Mu’az bin Jabal berkata Rasulullah s.a.w. telah mewasiatkan kepada saya mengenai sepuluh perkara, yakni :
Sumber :
http://kisahteladan.info/sahabat/muaz-bin-jabal-dengan-kisah-amalan-yang-naik-ke- langit.html
http://arsip.kotasantri.com
Berbagai media.
Peringatan buat diri,
نور نبيهة هاشم,
21 Zulkaedah 1433Hijriyah.
jadi siapa MU’AZ BIN JABAL yang disebut?
Muaz bin Jabal dilahirkan di Madinah. Ia mempunyai keistimewaan sebagai seorang yang sangat pintar dan berdedikasi tinggi. Dari segi fisik, ia gagah dan perkasa. Allah juga mengaruniakan kepadanya kepandaian berbahasa serta tutur kata yang indah. Muaz bin Jabal memeluk Islam sejak ia masih kecil melalui Mus’ab bin Umair, yang diutus oleh Rasulullah SAW ke Madinah untuk mengajar penduduk di sana.
Dalam riwayat keislaman, Muaz termasuk di dalam rombongan yang berjumlah sekitar 72 orang Madinah yang datang bersumpah setia (bai’ah) kepada Rasulullah. Setelah mengucapkan sumpah setia, tak lama Muaz kembali ke Madinah sebagai seorang pendakwah Islam di dalam masyarakat Madinah. Ia berhasil mengislamkan beberapa orang sahabat yang terkemuka seperti misalnya Amru bin Al-Jamuh.
Pada waktu Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, Muaz senantiasa berada bersama dengan Rasulullah sehingga ia dapat memahami Al-Qur’an dan syariat-syariat Islam dengan baik. Hal tersebut membuatnya di kemudian hari muncul sebagai seorang yang paling ahli tentang Al-Qur’an dari kalangan para sahabat. Ia adalah orang yang paling baik membaca Al-Qur’an serta paling memahami syariat-syariat Allah. Oleh sebab itulah Rasulullah memujinya dengan bersabda, “Yang kumaksud umatku yang paling alim tentang halal dan haram ialah Muaz bin Jabal.” (HR. Tarmizi dan Ibnu Majah).
Selain itu, Muaz merupakan salah satu dari enam orang yang mengumpulkan Al-Qur’an pada zaman Rasulullah.
‘Dipamiti’ Rasulullah SAW
Setelah Allah SWT membuka kota Makkah kepada Rasulullah, penduduk Makkah memerlukan tenaga-tenaga pengajar yang tetap tinggal bersama mereka untuk mengajarkan syariat agama Islam. Rasulullah lantas menyanggupi permintaan tersebut dan meminta supaya Muaz tinggal bersama dengan penduduk Makkah untuk mengajar Al-Qur’an dan memberikan pemahaman kepada mereka mengenai agama Allah SWT. Sifat terpuji beliau juga jelas terlihat manakala rombongan raja-raja Yaman datang menjumpai Rasulullah SAW guna meng-isytihar-kan keislaman mereka dan meminta kepada Rasulullah supaya mengantarkan tenaga pengajar kepada mereka. Begitupun maka Rasulullah memilih Muaz untuk memegang tugas itu bersama-sama dengan beberapa orang para sahabat.
Muaz dipilih menjadi ketua rombongan para sahabat tersebut. Beberapa saat sebelum rombongan pergi, Rasulullah SAW keluar untuk mengucapkan selamat jalan kepada mereka. Lantas beliau mewasiatkan kepada Muaz dengan bersabda : “Wahai Muaz! Kemungkinan kamu tidak akan dapat bertemu lagi dengan aku selepas tahun ini malah mungkin juga selepas ini kamu akan melalui masjid dan kuburku…” Kemudian Muaz menangis karena terlalu sedih untuk berpisah dengan Rasulullah SAW. Selepas peristiwa tersebut ternyata Rasulullah wafat dan Muaz tidak lagi dapat melihatnya.
Tetap Menjaga Ghirah
Muaz sangat terpukul atas berpulangnya Rasulluah. Ia bahkan menangis tersedu-sedu selama beberapa saat. Namun ia segera menyadari tanggung jawab dakwah di pundaknya. Ia senantiasa menjaga ghirah (semangat) keislamannya agar tidak surut. Setelah Umar bin Khattab dilantik menjadi khalifah, ia mengutus Muaz untuk mendamaikan pertikaian yang terjadi di kalangan Bani Kilab. Ia pun sukses menjalankan misi itu.
Menjadi Guru di Palestina
Pada zaman pemerintahan Khalifah Umar pula, gubernur Syam (sekarang Mesir) mengirimkan Yazid bin Abi Sofian untuk meminta guru bagi penduduknya. Lalu Umar memanggil Muaz bin Jabal, Ubaidah bin As-Somit, Abu Ayub Al-Ansary, Ubai bin Kaab dan Abu Darda’ dalam satu majelis. Khalifah Umar berkata kepada mereka : “Sesungguhnya saudara kamu di negeri Syam telah meminta bantuan daripada aku supaya mengantar siapa saja yang dapat mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka dan memberikan pemahaman kepada mereka tentang agama Islam. Oleh karena itu bantulah aku untuk mendapat tiga orang dari kalangan kamu semoga Allah merahmati kamu. Sekiranya kamu ingin membuat pengundian, kamu boleh membuat undian, jika tidak aku akan melantik tiga orang dari kalangan kamu.”
Lalu mereka menjawab : “Kami tidak akan membuat pengundian dengan memandang bahwa Abu Ayub telah terlalu tua, sedang Ubai pun senantiasa mengalami kesakitan, dan yang tinggal hanya kami bertiga saja.” Kemudian Umar berkata kepada mereka : “Kalian mulailah bertugas di Hims, sekiranya kamu suka dengan keadaan penduduknya, bolehlah salah seorang diantara kamu tinggal di sana. Kemudian salah seorang daripada kamu hendaknya pergi ke Damsyik, dan seorang lagi pergi ke Palestina.”
Lalu mereka bertiga keluar ke Hims dan mereka meninggalkan Ubaidah bin As-Somit di sana, Abu Darda’ pergi ke Damsyik. Muaz bin Jabal terus berlalu pergi ke negara Palestina. Muaz bin Jabal berada di Palestina pada saat negeri tersebut tengah terserang wabah penyakit menular. Tak ayal, ia pun turut pula terkena wabah tersebut. Ketika hampir meninggal, ia berkata : “Selamat datang wahai kematian! Selamat datang kepada tamu yang tak kunjung tiba dan selamat datang kepada kekasih yang datang setelah sekian lama dirindukan “
Kemudian Muaz melihat ke langit dan berkata : “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku tidak menyukai dunia apalagi untuk berada kekal di dalamnya selama-lamanya menanam pokok-pokok tanaman dan mengairi sungai, tetapi segala-galanya itu hanyalah sekedar untuk menghilangkan kehausan di kawasan-kawasan yang kekeringan serta mengarungi saat-saat kesusahan dan mendekati ulama-ulama dengan menunggang ke majelis-majelis dzikir. Oleh yang demikian terimalah diriku ini wahai Tuhanku dengan kebaikan sebagaimana Kamu menerima diri seseorang yang beriman.” Kemudian Muaz meninggal dunia. [republika.co.id]
Diriwayatkan Mu’az bin Jabal berkata Rasulullah s.a.w. telah mewasiatkan kepada saya mengenai sepuluh perkara, yakni :
- Jangan Menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun walaupun kamu akan dibunuh atau dibakar.
- Jangan Kamu mendurhakai kedua dua Ibu Bapak kamu meskipun mereka menyuruh kamu berpisah dengan istri dan harta benda kamu.
- Janganlah kamu meninggalkan Sholat Fardhu dengan sengaja karena sesungguhnya sesiapa yang meninggalkan Sholat Fardhu dengan sengaja maka dia terlepas dari tanggung jawab Allah SWT.
- Janganlah sekali-kali minum arak karena perbuatan ini adalah puncak segala maksiat.
- Jauhilah diri kami daripada perbuatan maksiat karena perbuatan ini akan menyebabkan kemurkaan Allah SWT.
- Jangan lari dari medan pertempuran walaupun semua rekanmu telah terbunuh.
- Jangan berpindah dari tempat berlakunya kematian akibat wabah yang sedang merebak seperti taun dan sebagainya.
- Belanjalah untuk keluarga kamu mengikut kemampuanmu.
- Jangan Kamu mengelak daripada merotani anak-anak sebagai amaran supaya mereka berahlaq baik.
- Takutkan mereka (anak-anak) kepada Allah SWT.
Sumber :
http://kisahteladan.info/sahabat/muaz-bin-jabal-dengan-kisah-amalan-yang-naik-ke- langit.html
http://arsip.kotasantri.com
Berbagai media.
Peringatan buat diri,
نور نبيهة هاشم,
21 Zulkaedah 1433Hijriyah.
Tuesday, September 11, 2012
my days
so this is how my schedule looks like.
and of course,the house chores and other miscellaneous stuff squeeze into those free windows;)
..need to balance physical spiritual emo intellectual needs. Bismillahi tawakkal tua'laAllah
dakwah dan tarbiyyah patutnya kena lagi laju daripada ni.
biar bergerak sedikit, jangan tak da progress lansung T_T Astaghfirullah
and of course,the house chores and other miscellaneous stuff squeeze into those free windows;)
..need to balance physical spiritual emo intellectual needs. Bismillahi tawakkal tua'laAllah
dakwah dan tarbiyyah patutnya kena lagi laju daripada ni.
biar bergerak sedikit, jangan tak da progress lansung T_T Astaghfirullah
Friday, August 24, 2012
so,is it time?
so,is it time?
p/s: will be back in Rochester again insyaAllah because school starts on Sept 3rd.
But before that, attending a conference in Purdue and may Allah give strength to all of us ameen ya rabbal alamin ;)
I know I'm waiting
Waiting for something
Something to happen to me
But this waiting comes with
Trials and challenges
Nothing in life is free
I wish that somehow
You'd tell me out aloud
That on that day I'll be OK
But we'll never know cause
That's not the way it works
Help me find my way
My Lord show me right from wrong
Give me light make me strong
I know the road is long
Make me strong
Sometimes it just gets too much
I feel that I've lost touch
I know the road is long
Make me strong
-Sami Yusuf
Saturday, July 28, 2012
Hikmah kembara
I was looking at the calendar today and realised it's already the 9th day of Ramadan today!
This calls for a reflection!
Lets cut the chase.
One of my targets in this Ramadan 1433H is;
*to understand the theme of each surah in the Quran*
and I am challenging myself in bringing the new knowledge into practical life.
Alhamdulillah.
Jika ditanya kelas apa yang saya ambil sepanjang summer ini.
Akan saya jawab ''kelas kehidupan''.
Reality check.
Di saat kita dalam ruang biah solehah yang sedang dibentuk, tiba-tiba kita keluar menghadapi realiti hidup.
Seorang diri.
Terbayang medan di tanah air nanti. Kalau hanyut,leka dalam so-called 'comfort zone', tarbiyyah ke mana apa ke mana. Allahu Allah. Wajib usaha sungguh-sungguh tetapkan hati.
Yang bukan mudah pastinya. Pahit mujahadah itu.
Pengalaman bekerja dengan rutin 9 to 5. Balik bekerja dah penat, kalau tak paksa diri pegang Al-Quran..rugilah. Esoknya bekerja lagi, cycle tu akan berulang-ulang, takut nantinya leka kita bawa title 'hamba Allah'.
Pengalaman bercampur gaul dengan golongan yang lebih berusia.
Saya hargai segala ilmu yang dicurahkan, directly or indirectly.
Dapat merasa bagaimana kehidupan seorang pelajar itu lebih fleksibel. Lebih hargai masa untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat.
Faham situasi bila bekerja dan pada masa yang sama nak terlibat dengan program-program membentuk generasi muslim yang lebih baik.Tak mudah. Titik.
Jika saya bekerja (unpaid intern) hanya semata-mata untuk pengalaman,itu yang saya dapat. Jika saya bekerja untuk menghabiskan masa lapang, masa tu pun akan berlalu. Penat saja bertungkus-lumus setiap hari kalau tak niat kerana Allah. Astaghfirullahala'zim, penat sahajalah yang saya dapat. Segala amal bergantung pada niat.
Sedikit sebanyak belajar bagaimana nak berbicara dengan berhikmah dengan mereka yang lebih berusia. Kita sama-sama mahu belajar jadi lebih baik. Kita mungkin tahu banyak tapi kurang pengalaman hidup. Atau mungkin kita saja yang yang rasa kita tahu banyak,walhal tidak.
Hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam hati kita. Semoga dipelihara.
Dan tuturkanlah perkataan kamu dengan perlahan atau dengan nyaring, (sama sahaja keadaannya kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada. (Al Mulk 67:13)
Brief daily summary of what is being recited in Taraweeh Salah in short 10 minute videos presented by various Imams across Toronto, Canada
نور نبيهة هاشم,
9 Ramadan 1433Hijriyah.
This calls for a reflection!
Lets cut the chase.
One of my targets in this Ramadan 1433H is;
*to understand the theme of each surah in the Quran*
and I am challenging myself in bringing the new knowledge into practical life.
Alhamdulillah.
Jika ditanya kelas apa yang saya ambil sepanjang summer ini.
Akan saya jawab ''kelas kehidupan''.
Reality check.
Di saat kita dalam ruang biah solehah yang sedang dibentuk, tiba-tiba kita keluar menghadapi realiti hidup.
Seorang diri.
Terbayang medan di tanah air nanti. Kalau hanyut,leka dalam so-called 'comfort zone', tarbiyyah ke mana apa ke mana. Allahu Allah. Wajib usaha sungguh-sungguh tetapkan hati.
Yang bukan mudah pastinya. Pahit mujahadah itu.
Pengalaman bekerja dengan rutin 9 to 5. Balik bekerja dah penat, kalau tak paksa diri pegang Al-Quran..rugilah. Esoknya bekerja lagi, cycle tu akan berulang-ulang, takut nantinya leka kita bawa title 'hamba Allah'.
Pengalaman bercampur gaul dengan golongan yang lebih berusia.
Saya hargai segala ilmu yang dicurahkan, directly or indirectly.
Dapat merasa bagaimana kehidupan seorang pelajar itu lebih fleksibel. Lebih hargai masa untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat.
Faham situasi bila bekerja dan pada masa yang sama nak terlibat dengan program-program membentuk generasi muslim yang lebih baik.Tak mudah. Titik.
Jika saya bekerja (unpaid intern) hanya semata-mata untuk pengalaman,itu yang saya dapat. Jika saya bekerja untuk menghabiskan masa lapang, masa tu pun akan berlalu. Penat saja bertungkus-lumus setiap hari kalau tak niat kerana Allah. Astaghfirullahala'zim, penat sahajalah yang saya dapat. Segala amal bergantung pada niat.
Sedikit sebanyak belajar bagaimana nak berbicara dengan berhikmah dengan mereka yang lebih berusia. Kita sama-sama mahu belajar jadi lebih baik. Kita mungkin tahu banyak tapi kurang pengalaman hidup. Atau mungkin kita saja yang yang rasa kita tahu banyak,walhal tidak.
Hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam hati kita. Semoga dipelihara.
Dan tuturkanlah perkataan kamu dengan perlahan atau dengan nyaring, (sama sahaja keadaannya kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada. (Al Mulk 67:13)
Brief daily summary of what is being recited in Taraweeh Salah in short 10 minute videos presented by various Imams across Toronto, Canada
نور نبيهة هاشم,
9 Ramadan 1433Hijriyah.
Saturday, June 16, 2012
Summer Project
Assalamualaikum w.b.t,
Salam isra' mikraj. Di malam 27 Rejab, mari kite ambil iktbar prstiwa Isro' wal Mi'raj & fathul Aqsa yg mnguji keimanan.
Jadi saya tersentap dengan peringatan pagi ini. Bahawa saya sekarang dalam dugaan : masa lapang yang maha hebat. Perancangan jangka pendek masih belum ada kepastian. Moga dipermudahkan Allah sedikit masa lagi.
Here comes the project :
1) Choose one of these books per week.
2) Print them out and bind.
3) Read and digest the content.
4) Ask qualified person for better explanation.
Boleh bincang dalam usrah, tanya murabbi murabbiyah atau ustaz ustazah :) Ilmu perlu berguru.
5) Share this to my friends. :)
Bak kata inche gabbana (angelwearsgucci.blogspot.com)
Kalaulah Mark Zuckenberg itu seorang muslim, entah berapa banyak saham sorgalah agaknya yang telah dikutipnya..?
(Nota sekali lagi: Tidak cukup juga sekadar berdakwah di alam maya; dakwah dan tarbiyah itu memerlukan sentuhan benar di alam nyata. Sekian, kacang pis tanpa pengawet.)
1) Sirah Nabawiyah
2) Taman Orang-orang Soleh
3) Sejarah Nabawiyah : Al Raheeq Al Makhtum
4) Tafsir ayat-ayat pilihan
5) Virus-virus ukhuwah
6) Usul 20
7) Bahtera Penyelamat
8) Bagaimana Menyentuh Hati
نور نبيهة هاشم,
26 Rejab 1433Hijriyah.
Salam isra' mikraj. Di malam 27 Rejab, mari kite ambil iktbar prstiwa Isro' wal Mi'raj & fathul Aqsa yg mnguji keimanan.
Jadi saya tersentap dengan peringatan pagi ini. Bahawa saya sekarang dalam dugaan : masa lapang yang maha hebat. Perancangan jangka pendek masih belum ada kepastian. Moga dipermudahkan Allah sedikit masa lagi.
Here comes the project :
1) Choose one of these books per week.
2) Print them out and bind.
3) Read and digest the content.
4) Ask qualified person for better explanation.
Boleh bincang dalam usrah, tanya murabbi murabbiyah atau ustaz ustazah :) Ilmu perlu berguru.
5) Share this to my friends. :)
Bak kata inche gabbana (angelwearsgucci.blogspot.com)
Kalaulah Mark Zuckenberg itu seorang muslim, entah berapa banyak saham sorgalah agaknya yang telah dikutipnya..?
(Nota sekali lagi: Tidak cukup juga sekadar berdakwah di alam maya; dakwah dan tarbiyah itu memerlukan sentuhan benar di alam nyata. Sekian, kacang pis tanpa pengawet.)
1) Sirah Nabawiyah
2) Taman Orang-orang Soleh
3) Sejarah Nabawiyah : Al Raheeq Al Makhtum
4) Tafsir ayat-ayat pilihan
5) Virus-virus ukhuwah
6) Usul 20
7) Bahtera Penyelamat
8) Bagaimana Menyentuh Hati
نور نبيهة هاشم,
26 Rejab 1433Hijriyah.
Saturday, March 31, 2012
mencari hikmah
RIT Connectology Leadership Conference update:
People are our greatest asset. On top of everything, the goal is develop and maximize human potential. :)
kan dah kata, tarbiyyah modal insan tu penting.
RIT Connectology Leadership Conference update:
For a dream to be a reality, grade your progress. Is it moving towards your aim or vice versa.. :)
kan dah kata, mutabaah amal (catatan amalan harian) kena update selalu.
RIT Connectology Leadership Conference update:
Basic concept of leadership, willingness to risk. For instance,I am willing to express my thoughts, which might be 99.95% wrong (or ridiculous) ,
but 99.99% chances it will help others to do it right,and making progress. :)
kan dah kata, do our best, let Allah do the rest. Usaha kuat-kuat dan Tawakal.
yang paling saya suka-->
RIT Connectology Leadership Conference:
To achieve your dream, list your mentor,partners or friends you are accountable for. They could keep track on your progression.:)
kan dh kata ukhuwah fillah tu penting. Bila matlamat sama, kita boleh saling cubit ingatkan kalau terlalai :D
Islam inside.
Hikmah itu milik kita, carilah ia di mana-mana.
Saturday, March 24, 2012
Daurah Tarbawi
Daurah Tarbawi
Daurah maksudnya perhimpunan atau conference.
Tarbawi pula merujuk kepada tarbiyyah.
Dalam satu sesi baru-baru ini, tajuk yang dilontarkan adalah Syahadatain dan Ghazwatul Fikri.
Apa itu Syahadatain? Apa itu Ghazwatul Fikri? *jangan fenin lagi*
Syahadatain merujuk kepada dua syahadah, iaitu dua kalimah syahadah yang kita ungkapkan
berulang-ulang kali setiap hari.
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah.
Sejauh mana penghayatan kita dalam ungkapan tersebut?
"Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Ilah kecuali Allah" (QS. Muhammad(47) : 19)
Pembesar-pembesar Quraisy dulu sangat mengetahui bahawa
Muhammad sememangnya
utusan Allah, juga mereka mengetahui agama Allah itu benar.
Tapi mereka tak ucapkan kalimah syahadah? Kenapa ye kenapa?
Walhal
mereka dapat berpura-pura mengakui memeluk Islam.
Tetapi,mereka mengetahui isi kandungan kalimah syahadah bermaksud mengesakan dan
beribadah hanya kepada Allah. Jika mereka mengaku Islam kemudian menyembah berhala
atau menyekutukan Allah dengan perkara lain,itu sangat bertentangan.
Juga,antara sebab lain, mereka tahu Islam datang bukan sahaja mengubah aqidah
kepercayaan mereka tapi turut mencampuri seluruh aspek kehidupan termasuk
hal ehwal perniagaan. Satu tabiat buruk orang-orang kafir Quraisy adalah para peniaganya
suka menipu dalam timbangan barang dagangan.
Menyedari hal ini, kalimah syahadatain tidak dilafazkan oleh para pembesar Quraisy.
Bagaimana pula dengan kita yang mengucapkannya sehari-hari?
Berapa kali ye? *kira-kira*
Apa kepentingan Syahadatain?
1)Pertama, ia merupakan Pintu masuk Islam. (49:15, 37:35, 3:18)
Dengan mengucap dua kalimah syahadah, seseorang itu dianggap memeluk Islam.
Jika sebelum ini dia bukan Islam, dia berbuat pelbagai perkara
kebaikan seperti menderma kepada fakir miskin dan bergiat dalam community services atas
dasar kemanusiaan semata.
Sekarang,setelah syahadatain terucap di bibir, setiap perkara baiknya dinilai di sisi Allah, dibuat hanya kerana Allah.
Sekarang,setelah syahadatain terucap di bibir, setiap perkara baiknya dinilai di sisi Allah, dibuat hanya kerana Allah.
Bila disebutkan ''Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah'',
yes memang patutlah kita ikut segala perintahNya.
Kan dah buat perjanjian antara hamba dengan AlKhalid?
Bukan sekali,tapi diperbaharui tiap-tiap hari pulak tu. :)
Kan dah buat perjanjian antara hamba dengan AlKhalid?
Bukan sekali,tapi diperbaharui tiap-tiap hari pulak tu. :)
2)Intipati Ajaran Islam (2:21, 51:56, 21:25)
Segala aspek dalam Islam tertakluk kepada dua kalimah ini. Tiap kali kita menyebut syahadatain, ia sepatutnya,
ye sepatutnya, mengingatkan kita tentang SIAPA KITA?. Dan mengesa kita cari kefahaman dalam Islam.
ye sepatutnya, mengingatkan kita tentang SIAPA KITA?. Dan mengesa kita cari kefahaman dalam Islam.
Dua sumber untuk menuntut ilmu adalah Al Quran dan As Sunnah.
Al Quran yang diturunkan Allah kepada Rasulullah. Rasulullah menterjemahkan intisari
pengajaran Al Quran mengikut peristiwa-peristiwa yang berlaku pada zaman Nabi.
Jadi,usaha kita---> kenal riwayat hidup Rasulullah.
Promosi --> Kuliah Sirah Online Paltalk by ISma US CANADA.
3) Titik Tolak Perubahan (6:122, 33:23, )
Syahadatain membantu kita berubah ke arah Islam. mengukuhkan syariat, meninggalkan maksiat tapi kekalkanlah manusiawi.
Kekalkan karakter sesama manusia.
Kita manusia, jaga hubungan sesama hamba. *ye kita hamba*
4) Hakikat Dakwah Para Rasul (60:4, 10:110)
Syahadatain merupakan seruan dakwah yang sama yang dibawa Rasul-Rasul terdahulu. mengesakan Allah. Laa Ilaaha Illallah.
Apa Kandungan Syahadatain?
1)Ikrar (3:18)
Kehidupan sebenar Islam dari perspektif kita. Islam itu seronok! Dakwah itu seronok!
Kita percaya Islam hanya akan tertegak bila sistem syariat Islam diamalkan.
Apa maksudnya?
Pada hemat saya, tak perlu malu berpakaian menutup aurat. Tak perlu malu jika terpaksa solat di tengah padang,jika terdesak.
Tak perlu malu mengaku muslim. Tak perlu malu memakai tudung sempurna. Tak perlu malu mengucap
''I dont shake hand with guys, I have my own way to do it'' *pakai glove and high five!* -_-
Bukan ke dah bersaksi Tiada Tuhan melainkan Allah? Jadi jangan malu. Runtuhkan egois.
2)Perjanjian
Syahadatain terkandung dalam Al Quran. Perlu diingat, Islam bukan agama statik, tetapi berkembang dan bertambah tambah baik.
3)Iman
Daripada ikrar dan perjanjian,lahirlah iman iaitu keyakinan dan kepercayaan. Iman? *Nurul Iman ke? sedap nama tu*
*eh bukan2* Ini iman yang terserlah melalui ucapan perkataan baik-baik, rasa di dalam hati berlapang dada, perbuatan.
Hanya dengan mengingati Allah,hati akan menjadi tenang. Percayalah.
4)Istiqamah
Tapi,bab yang paling susah ialah bila nak istiqamah atau konsisten dengan iman. Serius payah.
Wajib ada keberanian! shabab dulu penuh semangat keberanian tapi kita?
Nak buka mulut tanya soalan kepada penceramah pun berat.
Nak buka mulut tanya soalan kepada penceramah pun berat.
Apatah lagi nak keluarkan pendapat.
Kalu diam seribu bahasa,tak dapatlah nak tahu apa yang tersirat di hati kamu tu wahai ikhwah akhawat.
Kalu diam seribu bahasa,tak dapatlah nak tahu apa yang tersirat di hati kamu tu wahai ikhwah akhawat.
Mungkin kamu faham yang betul,mungkin juga tidak.
Macam mana nak sampaikan kepada rakan-rakan yang lain kalau penerimaan tak selaras?
KEBERANIAN. Juga perlu ada ketenangan daripada sahabat-sahabat seperjuangan
dan optimis dengan jalan dakwah dan janji Allah dalam Ali Imran (3:200)
dan optimis dengan jalan dakwah dan janji Allah dalam Ali Imran (3:200)
Sabarlah dan kuatkan kesabaran :)
Kalau tak dipulau, dilanda fitnah ujian dan menangis, anda sebenarnya bukan melaksanakan dakwah.
Kalau tak dipulau, dilanda fitnah ujian dan menangis, anda sebenarnya bukan melaksanakan dakwah.
5)Kebahagiaan (3:185)
Kebahagiaan yang kita cari-cari ada di akhirat sana. Jangan putus asa lagi. La Tahzan.
Dunia cuma kesenangan yang diperdayakan.
Dunia cuma kesenangan yang diperdayakan.
Waallahua'lam.
Teruskan percaya akan ikrar kita.
Serlahkan ia melalui perbuatan.
Fastabiqul Khairat!
jommm2! berlumba-lumbalah dalam melakukan kebaikan.
bersambung : Ghazwatul Fikri.
*sebab macam dah berat kan kepala?*
*sebab macam dah berat kan kepala?*
Cherry Blossoms at Brooklyn Botanic Garden
So who wanna give me some flowers? ;p
Subscribe to:
Posts (Atom)