To live is to love, to serve, to forgive. Love the One, love and serve humanity. To learn to love oneself and to love is to learn to forgive.
Saturday, September 18, 2010
98days of summer
Friday, September 17, 2010
persoalan gadis kecil
Si ayah pun menjawab “anakku,seorang muslimah sejati bukan dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata.wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi.itulah yang terbaik”
Si ayah terus menyambung
“muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu.
muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak mana kebaikan yang diberikannya ,tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.
muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran”
Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah ibn abbas dan lain-lainya berpendapat.
Seseorang wanita islam hanya boleh mendedahkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram(As syeikh said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir)
“Janganlah perempuan -perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga menghairahkan orang yang ada perasaan dalam hatinya,tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik”(surah Al Ahzab:32)
“lantas apa lagi ayah?”sahut puteri kecil terus ingin tahu.
“ketahuilah muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatirannya dirinyalah yang mengundang orang tergoda.
muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN nya,dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberi”
“dan ingatlah anakku........
muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”
Setelah itu si anak bertanya”Siapakah yang memiliki criteria seperti itu ayah?
Bolehkah saya menjadi sepertinya?
mampu dan layakkah saya ayah?”
Si ayah memberikan sebuah buku dan berkata”pelajarilah mereka!supaya kamu berjaya nanti.INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah sejati dan wanita yang solehah kelak,malah semua wanita boleh”
Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULULLAH.
“Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu ,puasa di bulan ramadhan ,menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya,maka masuklah ia ke dalam syurga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya”(riwayat Al Bazzar)
sumber : azzariyat.com
Ya Allah,pinjamkan aku kekuatan menempuh perjalanan ini.Pinjamkan aku kekuatan mempertahankan iman dan Islam di bumi orang.InnaAllaha ma'ana=)
Thursday, September 16, 2010
its not the end of the world,isn't?
Wednesday, September 15, 2010
new love
Umar came to the door (of the house of his sister) as Khabbab (a companion of the Prophet) was studying under her guidance the Sura Taha and also "When the Sun is Overthrown" (81:1). The polytheists used to call this reading "rubbish". When Umar came in, his sister saw that he meant mischief and hid the sheets from which they were reading. Khabbab slipped away into the house. Umar asked what was the gibberish he had heard, to which she answered that it was merely conversation between them..." (The Life of the Messenger of God)
Umar exploded in wrath at what he believed to be a prevarication, and struck his sister in her face. The blow caused her mouth to bleed. He was going to strike again but the sight of blood made him pause. He suddenly appeared to relent, and then in a changed tone asked her to show him what she was reading. She sensed a change in him but said: "You are an unclean idolater, and I cannot allow you to touch the Word of God."
Umar immediately went away, washed himself, returned to his sister's home, read the text of Qur'an, and then went to the house of Arqam where he formally accepted Islam.
Thanks to my ustaz who blow the spirit by assigned the Islamic documentary as homework,where I digressed a little bit too much by enjoying lots and lots of amazing videos.
My soul is shivering right now.Okay,get back to work.
Reference :
http://www.al-islam.org/restatement/13.htm